Serial Ai-Jimai Strange Virus.. love_ukyu! Eps. 17

Aoi-Ai Jimai-Kakao
Ai Jimai berjalan memasuki kelas sembari memegang erat permen lollipop. Dia terus tersenyum tiada henti. Kemudian langkahnya terhenti tepat di bangku Konami. Ai Jimai merasa heran melihat raut wajah ketiga temannya yakni Konami, Eay, dan Mitea. Ketiga temannya yang menyadari keberadaan Ai Jimai semakin menunjukkan raut wajah yang aneh.


“Kalian bertiga kenapa sih? Kok aneh gitu, kyu?” tanya Ai Jimai dengan penuh keheranan. Ketiga temannya saling melihat satu sama lain.

“Aku pikir setelah ini kedua orang itu akan berbuat sesuatu yang lebih jauh ,” ucap Eay pelan. Pandangannya menerawang ke atas.

“Apa mungkin memperebutkan gadis sepolos dia..,” pandangan Mitea juga ikut menerawang ke atas.

Pandangan Konami juga menerawang ke atas sembari berkata, “Terryfing dark demon vs freak prince. Two men vying for a kitten. How can..,?”

Lantas ketiganya menoleh ke arah gadis yang tengah menjilat permen lollipopnya. Ai Jimai menyadari kembali pandangan ketiga temannya.

“Ehh, ano.. kalian mau, kyuu? Lollipop dari Hayatemizaki-kun enak sekali lho!” ketiga temannya hanya menghela nafas panjang.

“Harada-chan! Makan bekal bareng yuk!” seru Aoi dengan riang. Ai Jimai menganggukkan kepala dengan senyuman lebar. Konami, Eay, dan Mitea memandang keduanya dengan pandangan menyelidik.

“Aoi, terima kasih atas permen lollipopnya, kyu. Aku senang sekali bisa memakan lollipop ini. Rasanya manis sekali, kyuu. Hari ini aku sangat sedih, kyu. Tapi berkat lollipop ini, rasa sedihku menjadi hilang secara perlahan,” Aoi mengelus kepalanya dengan lembut.

“Syukurlah. Memang Harada-chan yang ceria seperti biasanya adalah yang terbaik.”


Ai Jimai hendak menjilat lollipopnya lagi. Akan tetapi seseorang menarik tangannya yang memegang lollipop dan menjilat permen manis-bulat itu. Sontak wajah Ai Jimai langsung memerah. Begitu pula dengan Aoi dan ketiga temannya. Mereka sangat terkejut saat mengetahui Kao yang menjilat lollipop Ai Jimai.

“Heeee..???”

“Onniii..,”

Kao memandang Ai Jimai sambil melipat tangannya di dada.


“Permen lollipop itu begitu pahit. Manis? Apa itu yang kamu rasakan?”

“Per.. permen ini memang rasanya manis kok, ukyu!” seru Ai Jimai tergagap.

Kakao menyentil keningnya dengan wajah gemas.


“Iya, manis! Tapi kalau lama-lama menjilatnya akan terasa pahit. Rasa sedih yang sebelumnya lenyap akan muncul kembali. Sia-sia saja kau memakan ini.”

“Ap.. apa peduli sensei, kyuu?”

“Jelas sensei peduli. Kalau rasa sedih itu karenaku, sensei yakin kalau rasa sedih yang kau derita itu tidak akan pernah lenyap.”


Mata Ai Jimai mulai berair.

“Kyu, kenapa sensei seyakin itu?”

“Karena kamu yang memulainya. Kamu pula yang mengakhirinya. Kau kira sangat mudah menghentikan permainan yang belum benar-benar berakhir?”

“Sensei salah, ukyuu. Itu semua bukan permainan, ukyu. Itu adalah perasaanku. Aku hanya ingin menunjukkan perasaanku, ukyu,” Kao terhenyak ketika melihat air mata Ai Jimai mulai mengalir. “Tapi kali ini aku benar-benar yakin, ukyu. Aku akan mengakhiri perasaan itu. Perasaan yang hanya berwujud permainan bagi sensei, kyuu. Sensei benar-benar kejam!” Ai Jimai langsung menghambur keluar kelas dengan penuh isak tangis.

Kao memandang kepergian gadis itu dengan wajah sedih. Rasa bersalah mulai menyelimutinya. Aoi yang tidak mampu menahan amarahnya lagi, langsung menarik kerah kakaknya dengan kasar.

“Otouto..,”

“Aku hanya ingin bersabar, kak. Tetapi onnii-chan selalu membuatnya menangis. Aku tidak tahan lagi! Ingin rasanya memukulmu. Tetapi aku sadar tidak ada gunanya memukul kakak selama kakak menganggapnya aneh. Bukan! Menganggapku, menganggap Kiya, dan menganggapnya sebagai orang yang aneh. Kalau kakak selalu terganggu dengan keberadaannya, sebaiknya kakak pindah saja lagi sampai kakak menemukan tempat dimana sesungguhnya orang-orang normal berada!”




To be continued


0 komentar: