Seorang
gadis berseragam SMA tampak mengais-ngais tanah di sekitar taman sekolah.
Beberapa siswa yang duduk di dekat taman merasa strange dengan kehadiran gadis
itu. Pasalnya, sudah sedari bel istirahat hingga dua menit berlalu, ia tetap
mengais-ngais tanah. Seorang cewek berambut keriting sebahu mencoba
mendekatinya.
![]() |
Ai Jimai kagum padanya |
"Kamu.. lagi ngapain? Bisa aku bantu?" gadis itu menoleh.
"Waa.. bisa banget! Sebelum bel masuk,ukyu.. aku sudah harus menanam biji kajang ijo ini, kamu bisa bantu kan, ukyu??!" sahutnya sembari tersenyum dengan mulut menyeringai.
Kedua tangannya belepotan tanah dan menodongkan
sebungkus biji kacang ijo di depan wajah lawan bicaranya. Sontak saja si cewek
curl tadi mengambil langkah setengah mundur dengan wajah heran bercampur
ketakutan.
***
"Ini kali pertama saya mengajar. Saya akan berusaha yang terbaik. Yosh!" cowok bertubuh tegap berjalan di tengah koridor dengan langkah bersemangat.
Kacamatanya yang turun ke bawah hidung segera dibenahi kembali.
Tiba-tiba saja seorang gadis berlari kencang dari arah depan dan dalam waktu
singkat menabraknya. Cowok itu malah mendorongnya dan kemudian terperosot di
lantai. Sementara cewek tadi.. menabrak tembok. Cowok itu masih mencari kacamatanya yang terjatuh di lantai.
"Ukyu... kok pusing gini ya? " desis cewek tadi dengan langkah goyah dan menabrak cowok itu kembali.
Cowok itu langsung terperosot kembali dan
mendengar suara retakan di bawah dadanya. Dia segera bangkit dan menemukan
kacamatanya yang sudah pecah. Cewek berseragam tadi langsung tersadar dan
mencoba membantunya.
"Maaf, pak. Maaf, ukyu!" Cewek itu mencoba membantunya untuk berdiri.
Kedua mata cowok tadi masih tampak samar-samar melihat keberadaan sosok cewek
yang menabraknya. 'Bersikap tenang. Ini pertama kalinya kamu mengajar. Harus
ramah,' pikirnya.
"Lain kali kalau jalan harus hati-hati. Di koridor gak boleh lari. Lihat, kamu sampai memecahkan kacamata saya."
Cewek itu hanya menunduk sehingga rambut panjangnya sampai menutupi wajah.
"Hei...," panggilnya lagi. cewek itu segera tersadar.
"Maafkan saya pak guru. Saya.., kyuuuu.." kata-katanya menggantung.
Cewek tadi malah langsung melongo ketika mengangkat wajahnya di depan guru
tadi.
"Hei.. kenapa?" Pertanyaan gurunya tidak digubris.
Cewek itu malah
menarik kedua tangan gurunya.
"Ukyuu, disekeliling bapak banyak bebek yang berputar-putar. Saya sangat kagum, ukyu!!" Guru itu langsung terkejut.
"Ap.. kamu mengolok-olok saya ya? Lepaskan, lepaskan!" Gadis itu tetap memegang erat kedua tangannya, lalu menyalaminya sampai tangan si guru terantuk keras dengan kepalanya.
"Adaaw!!!" Kemudian cewek itu berbalik dengan langkah ceria.
"Pangeran yang ku kagumi sudah datang, ukyu! Syalala.. saya akan selalu berbuat baik pada bapak, ukyu!!!"
Tiba-tiba saja, cowok yang sedari tadi diam terpaku sembari memegang
kacamatanya yang sudah rusak, langsung bergidik ngeri.
'Ada apa dengan anak
itu? Siapa dia? Cara bicaranya juga aneh! Dia mengingatkan saya dengan
seseorang,'
***
"Ai Jimai, gurunya belom datang lho!" cewek berambut ombak sebahu langsung berlari riang menghampiri teman sebangkunya yang baru saja masuk di depan pintu kelas. "Gyaaa.. ada apa dengan kepalamu???!!!!"
~to be continued
Matsuo Miyako: hummbh, kenapa teman Ai Jimai teriak drastis gitu ya? >:)
0 komentar:
Posting Komentar